Instalasi Air di Desa Lubuk Raman ( Lubrex ) Terbengkalai

MUARAENIM – Proyek instalasi air bersih di Desa Lubuk Raman ( Lubrex ), Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muaraenim terancam tak dapat digunakan lagi. Bahkan,sejak dibangun selama dua tahun terakhir proyek tersebut terbengkalai.

Salah satu warga Lubuk Raman Retno mengatakan, proyek instalasi air bersih tersebut dibangun pada tahun 2008 oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Yakni berupa tempat penampungan air yang berada di ataran Tebing Pelubang, Desa Lubuk Raman. Diperkirakan pembangunan pertama tersebut telah menelan dana hingga miliaran rupiah.

Lalu, pada pada tahun berikutnya proyek tersebut dilanjutkan dengan pembangunan instalasi pipa sepanjang 20 kilometer yakni dari Desa Tebat Agung,Kecamatan Rambang Dangku hingga ke Desa Lubuk Raman. Selanjutnya, sekitar Maret 2010 pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lematang Enim sempat mengujicobakan instalasi tersebut selama tiga bulan.

“Selama tiga bulan itu, masyarakat setempat sempat menikmati air bersih secara gratis. Namun, setelah masa ujicoba itu,intalasi air tak pernah digunakan lagi,”ujar Retno di Muaraenim, kemarin. Menurut pihak PDAM Lematang Enim, kata Retno, alasan belum dioperasikannya instalasi tersebut, karena bangunan tersebut belum diserahterimakan oleh Pemprov Sumsel kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaraenim.

Hal lainnya, masih perlu dibangun pipa distribusi dan booster tambahan.Mengingat, jarak antara boster terdekat dengan desa tersebut mencapai 9 hingga 11 kilometer. Sementara, pipa yang telah terpasang hanya berupa pipa induk berukuran 3, 4 dan 6 inch yang belum memungkinkan untuk dialiri air. Sehingga, pembangunan booster dinilai penting untuk memaksimalkan penyaluran air bersih ke desa itu.

“Masyarakat disini sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Apalagi di musim kemarau seperti saat ini,”terang Retno. Warga lainnya, Usman Fitriansyah menuturkan, saat ini pipa instalasi tersebut sudah mengalami kerusakan. Bahkan, beberapa bagian perpipaan sudah mengalami kebocoran. Proyek yang diperkirakan memakan dana milyaran ini seyogyanya jika telah siap akan diserahkan pengelolaannya ke Pemkab Muaraenim melalui PDAM Lematang Enim.

Namun, akibat belum difungsikan sama sekali, proyek tersebut menjadi terbengkalai. “Apabila tak ada penyelesaian baik dari pihak Kabupaten maupun Provinsi,saya atas nama warga desa siap mengadukan permasalahan itu ke pihak berwenang dan mengawal setiap proses hukum yang ada. Bahkan bukan tidak mungkin, bila nanti akan ada aksi demo instansi yang berwenang terkait masalah tersebut dan mengadukannya ke KPK,” tutur pria yang juga berprofesi sebagai advokat ini.

Kepala Desa (Kades) Lubuk Raman,Sartoni mengungkapkan, saat ini tercatat sekitar 1.000 kepala keluarga yang bermukim di desa itu sangat mendambakan penyaluran air bersih. Sayangnya, instalasi yang ada sejak dibangun dua tahun yang lalu tersebut tidak dapat difungsikan.Menurutnya, saat ini warga yang ingin mendapatkan air bersih terpaksa membuat sumur secara sendiri-sendiri dan sebagian lainnya masih memanfaatkan keberadaan air sungai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Direktur Utama PDAM Lematang Enim Mirza Jaya menjelaskan, baru-baru ini muncul permasalahan lainnya mengenai instalasi air bersih tersebut. Masalah itu,kata dia, beberapa perpipaan tak dapat lagi digunakan lantaran sudah mulai rusak dan mengalami kebocoran di beberapa bagian serta diperlukan penggantian perpipaan lagi. “Kapasitas daya tampung instalasi jika dioperasikan mencapai 10 liter per detik dan sanggup memenuhi kebutuhan air bersih 1000 KK yang ada,” terang Mirza saat dihubungi wartawan kemarin. febria astute

Sumber : Seputar Indonesia


Artikel Terkait Lainnya:

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...